Minggu, 17 April 2016

Tradisi membuat “Male” Untuk Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW



Tradisi  membuat “Male” Untuk Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
                                                                                       
Tradisi membuat  “Male” Untuk Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Masyarakat yang beragama islam tentu menyambut hari istimewa ini dengan penuh suka cita. Bukan hanya di Indonesia, mungkin seluruh umat muslim di dunia. Indonesia sendiri yang dikenal dengan banyak budaya yang menghiasinya dari berbagai pulau, tentu memiliki cara mereka masing-masing dalam memperingati hari Maulid ini.  

Bunga Male ini merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Male memiliki arti, yaitu (Seni menggunting hiasan kertas dengan pola daun atau bunga sebagai ciri khas “ Seni menggunting kertas khas Sumbawa ).  Namanya sering disebut “ Kemang Male “ .
Cara pembuatannya sangat mudah tapi memerlukan ketelitian dalam teknik menggunting. Itu pengalaman pembuatan male yang sering saya lakukan saat ada acara Maulid,  acara Pangantan ( perkawinan ), acara Basunat ( Kitanan ) serta acara adat sumbawa lainnya. Rangkaian dari bunga Male biasa disebut dengan  “ LONTO ENGAL “ .

Pada saat  acara Maulid,  masing-masing kepala Keluarga membawa satu kotak kue yang sering disebut “ BUKA” ( Kotak kue ukuran standar untuk masing2 kepala keluarga ) dan “ SANRA “ ( Kotak kue dengan ukuran besar yang merupakan gabungan kue Maulid  yang berasal dari beberapa anggota keluarga ). 
Buka atau Sanra yang sudah dihiasi dengan Male dibawa ke Masjid oleh masing2 kepala keluarga dan akan dibagi lagi Buka/Sanra tersebut secara random kepada orang yang datang ke Masjid,

Beberapa contoh Bunga Male :





                                                              


Masih banyak lagi Pola2 lain tergantung masing2 kreasi yang membuatnya.  
Moga bermanfaat.   By Dins Maronge.